Eufemisme dan Disfemisme dalam Debat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024

Authors

  • Muhammad Iqbal Universitas Syiah Kuala
  • Armia Armia Universitas Syiah Kuala
  • Mahzalluna Zulfi Universitas Syiah Kuala

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi eufemisme dan disfemisme dalam debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah sumber data dan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah data verbal yang diperoleh secara lisan dari debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh tahun 2024 dalam kanal YouTube KompasTV Aceh. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang mengandung eufemisme dan disfemisme dalam debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh tahun 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan data sebanyak 18 eufemisme yang terdiri dari 4 bentuk, yaitu eufemisme berupa perifrase atau perifrasis, eufemisme berupa kata serapan, eufemisme berupa istilah asing, dan eufemisme berupa metafora. Fungsi eufemisme ditemukan sebanyak 2 fungsi yaitu sebagai alat untuk menghaluskan ucapan dan alat untuk berdiplomasi. Bentuk disfemisme ditemukan sebanyak 8 data yang terdiri dari 3 bentuk, yaitu difemisme berupa kata, disfemisme berupa frasa, dan disfemisme berupa idiom. Fungsi disfemisme ditemukan sebanyak 3 fungsi, yaitu sebagai alat untuk menyatakan rasa tidak suka atau benci, alat untuk menghina atau mencela dan mengolok-olok, dan alat untuk penggambaran negatif. Simpulan dari penelitian ini adalah debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh tahun 2024 banyak digunakan eufemisme untuk memperhalus ungkapan agar tidak menyinggung pendengar, sedangkan disfemisme cenderung merendahkan dan berpotensi menyinggung pendengar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengkajian ilmu semantik, khususnya pada pemanfaatan eufemisme dan disfemisme dalam komunikasi publik.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Syakir Media Press.

Adha, T. K. S., Silaban, E. A. M., & Julina. (2023). Teknik Penerjemahan Bahasa Tabu pada Subtitle Serial Drama. Uwais Inspirasi Indonesia.

Ali, M., & Asrori, M. (2019). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. PT Bumi Aksara.

Asdar. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik. Azkiya Publishing.

Aziz, A. (2022). Sosiopragmatik Politik: Kajian Sosiopragmatik dalam Debat Pilkada. Syiah Kuala University Press.

Aziz, I. (2023). Motivasi Meningkatkan Keterampilan Berbicara di Depan Umum. Cahaya Harapan.

Budiana, N. (2017). Keterampilan Berbicara: Desain Pembelajaran Berbasis Quantum Teaching. UB Press.

Chaer, A. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Alfabeta.

Fadjarajani, S., Rosali, E. S., Patimah, S., Liriwati, F. Y., Nasrullah., Sriekaningsih, A., Daengs, A., Pinem, R. J., Harini, H., Sudirman, A., Ramlan., Falimu., Safriadi., Nurdiyani, N., Lamangida, T., Butarbutar, M., Wati, N. M. N., Rahmat, A., Citriadin, Y., Widiastuti, I., Efendi…Nugraha, M. S. (2020). Metodologi Penelitian: Pendekatan Multidisipliner. Ideas Publishing.

Halim, H. (2016). Cara Praktis Memahami dan Menyusun Legal Audit dan Legal Opinion. Prenada Media.

Hasanah, I. (2024). Analisis Penggunaan Eufemisme dan Disfemisme pada Berita Kriminal (Kasus Pelecehan Seksual Edisi November 2023 Viva.co.id). [Skripsi, Universitas Islam Negeri Suska Riau]. Repository UIN Suska. https://repository.uinsuska.ac.id/81087/2/SKRIPSI%20ISWATUN%20HASANAH.pdf

Ihsani, R. S. M. (2023). Penggunaan Eufemisme dan Disfemisme dalam Judul Berita Kanal Nasional Jatimnetwork.com. [Skripsi, Universitas Tidar]. Repository Untidar.https://repositori.untidar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=13941&keywords=

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik (Edisi Keempat). Gramedia Pustaka Utama.

Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi Disertai Contoh Proposal). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Press.

Ntelu, A. (2017). Aneka Teknik Keterampilan Berbicara Ragam Dialogis. Ideas Publishing.

Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Media Sahabat Cendekia.

Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. Antasari Press.

Rohyati, F., Basuki, R., & Diani, I. (2020). Kajian Bahasa Disfemia pada Kolom Komentar Netizen di Instagram. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajaran, 18 (2), 144-145. https://doi.org/10.33369/jwacana.v18i2.14868

Rokhana, D. W., Santoso, B. W. J., & Rustono. (2023). Analisis Wacana “Kok BBM Naik Pak Bhabin” dalam Pendekatan Interactional Sociolinguistics. Jurnal Sawerigading, 29 (2), 319. https://doi.org/10.26499/sawer.v29i2.1067

Selgianita, R., & Antono, M. N. (2023). Disfemisme Warganet dalam Kolom Komentar Media Sosial Instagram @Kpipusat (kajian semantik). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra,1 (1), 9.https://doi.org/10.21107/jell.v1i1.19386

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosda Karya.

Sutarman. (2017). Tabu Bahasa dan Eufemisme. Yuma Pustaka.

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Semantik. Angkasa.

Widodo, M. R. C. (2021). Penggunaan Eufemisme dan Disfemisme dalam Tajuk Rencana Riau Pos. [Skripsi, Universitas Islam Riau]. Repository UIR. https://repository.uir.ac.id/12405/2/146211425.pdf

Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2011). Semantik: Teori dan Analisis. Yuma Pustaka.

Wimala, E. Y., Srimulyani., Nurainingsih, I., & Saskiaputri, A. (2021). Debat: Sebuah Keterampilan dan Seni Berbicara. Guepedia.

Downloads

Published

2025-12-12